Menu Close

Menghadapi Gagal Ginjal

Menghadapi Gagal Ginjal

Oleh : dr Kristia Wardani

 

Sebagian besar manusia memiliki 2 ginjal yang terletak di pinggang bawah bagian tengah di sisi kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal memiliki fungsi sebagai organ untuk mengeluarkan kelebihan carian melalui urin, mengatur tekanan darah, membuang zat racun dari dalam tubuh, mengatur elektrolit tubuh, vitamin D dan pembentukan sel darah merah. Gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba (seperti pada kondisi infeksi, kecelakaan, kekurangan cairan) biasanya bersifat sementara, namun juga dapat berkembang menjadi kerusakan yang bersifat permanen. Adanya gangguan pada ginjal yang lebih dari 3 bulan sehingga menyebabkan fungsinya terganggu biasa disebut gagal ginjal kronis. Gagal ginjal kronis sendiri, sering tidak menunjukkan gejala apapun pada penderita, hingga hanya tersisa ~10% dari fungsi ginjal yang bekerja normal.

 

Bagaimana menghadapi Gagal Ginjal? Gejala yang dapat muncul ketika seseorang mengalami gagal ginjal kronis adalah jumlah cairan tubuh yang berlebih (dapat ditandai dengan bengkak tubuh dan sesak nafas), nyeri kepala, mudah gelisah, ingatan dan konsentrasi yang turun, mudah lelah, gangguan tidur, gatal-gatal, mual, muntah, hilang nafsu makan, dan dapat berupa menurunnya fungsi seksual. Gagal ginjal kronis dapat dipicu oleh beberapa sebab, di antaranya adalah dibetes mellitus, hipertensi, peradangan pada ginjal (contoh : infeksi, penyakit imun), kista ginjal dan sebab lainnya. Pemeriksaan darah, dan urin dapat dilakukan untuk melihat tingkat fungsi ginjal yang tersisa dan stadium dari gagal ginjal kronis, dan pemeriksaan radiologi seperti USG ginjal dan CT scan ginjal dapat membantu melihat kelainan fisik dari ginjal sesorang. Ketika gagal ginjal kronis stadium akhir telah ditegakkan, penderita dapat memilih beberapa pilihan terapi sebagai pengganti fungsi ginal. Pertama dialisis, yang dapat dibagi menjadi hemodialisis atau cuci darah, dan peritoneal dialisis, kedua adalah cangkok ginjal.

 

Hemodialisis atau cuci darah dilakukan dengan cara mengeluarkan darah melalui selang untuk dibersihkan pada mesin cuci darah, yang kemudian akan dimasukkan kembali kedalam tubuh melalui selang yang lain, dan secara ideal dikerjakan 12-15 jam/minggu. Peritoneal dialisis dilakukan dengan pemasangan 2 selang ke dalam rongga perut dengan tindakan bedah kecil, dan setelah selang terpasang, cairan dialisis akan dimasukkan ke dalam selang untuk membersihkan darah melalui pembuluh darah kecil di dalam rongga perut, cairan yang telah menarik kotoran dari pembuluh darah akan dikeluarkan kembali melalui selang yang lain dan biasanya akan dilakukan sebanyak 4X dalam 1 hari.

 

Cangkok ginjal merupakan salah satu alternatif terapi bagi gagal ginjal yang memungkinkan penderita dapat hidup lebih aktif tanpa memerlukan dialisis. Penderita yang telah menjalani cangkok ginjal tetap memerlukan konsumsi pengobatan untuk mencegah penolakan tubuh terhadap ginjal yang baru. Selain itu pengobatan terhadap penyakit lain seperti darah tinggi dan diabetes mellitus tetap harus dilanjutkan. Jika suatu saat fungsi ginjal yang baru kembali mengalami penurunan, maka dialisis akan diperlukan kembali atau dapat diperlukan cagkok ginjal yang kedua.

Tanya Jawab Donor dan Resipien Cangkok Ginjal

 

Semua alternatif terapi memerlukan waktu dalam persiapannya. Sehingga semakin awal gagal ginjal didiagnosis, maka semakin baik persiapan yang dilakukan dalam terapi pergantian fungsi ginjal yang akan diterima di kemudian hari.